Sebarapa
jauh hidup kita mengandalkan mitos dan kapan kita tidak mengandalkan mitos? Selama
ini, mungkin kita menganggap bahwa mitos selalu negatif. Akan tetapi, sebenarnya
mitos itu tidaklah selalu negatif. Anak kecil sampai umur 1-2 tahun belajar
sepenuhnya menggunakan mitos, anak kecil hanya melakukan sesuatu tanpa suatu
alasan yang mendasari apa yang dia lakukan. Mitos adalah melakukan tetapi tidak mengerti. Perjuangan
manusia atau sebenar-benar hidup adalah untuk mengerti atau memerangi mitos.
Bahkan, mengerti itu juga berdimensi, dimensi dari mengerti adalah yang ada dan
yang mungkin ada. Seperti halnya seekor kucing yang punya penglaman piknik ke
pantai selatan, hidupnya hanyalah mitos selamanya, walaupun tidak penuh. Karena
binatang juga mempunyai memori terbatas yang tersimpan di dalam otaknya.
Orang
Yunani lah yang pada saat itu secara efektif akhirnya berhasil mengalahkan beberapa
mitos. Kita juga mempunyai mitos, dan kita tidak tahu seberapa jauh mitos itu,
misalnya keyakinan warga terhadap kebenaran ratu kidul di Yogyakarta, karena
keyakinan warga Yogyakarta sangat kuat, jadi tidak banyak orang yang berani berkata
mengenai ratu kidul. Jika dilihat dari manfaat, paling tidak, orang tidak
sembarangan memperlakukan laut selatan, dengan demikian, apabila terdapat
dampak, dampaknya positif, yaitu terjaga kelestarian laut selatan. Akan tetapi
jika dilihat dari pandangan Islam, hal tersebut sudah merupakan syirik terhadap
Alloh SWT. Syirik adalah mempersekutukan Alloh SWT dengan yang lain, dan
sesungguhnya syirik itu sangatlah halus, dan manusia sangatlah mudah terjerumus
ke dalam kesyirikan, padahal Alloh SWT mengampuni semua dosa manusia, kecuali
dosa syirik. Hal ini terdapat dalam Al Qur’an surat An-Nisa ayat 48, yang
artinya: “Sesungguhnya Alloh tidak akan Mengampuni dosa syirik, dan Dia
Mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang
Dikehendaki-Nya. Barang siapa mempersekutukan Alloh, maka sungguh ia telah
berbuat dosa yang besar”. Oleh karena itulah, sebagai umat Islam, kita harus
berhati-hati terhadap dosa syirik ini, karena tanpa kita sadari, ternyata
mungkin selama ini kita telah sering melakukan dosa syirik ini, karena syirik
ini sangatlah halus.